Apakah Hukum Perjanjian Lama Masih Berlaku?

Apakah Hukum Perjanjian Lama Masih Berlaku

Ini adalah pertanyaan yang kita semua tanyakan pada diri sendiri di beberapa titik: apakah hukum Perjanjian Lama masih berlaku? Apakah orang Kristen mengikuti Perjanjian Lama? Bacalah bagian di bawah ini bersama dengan catatan yang diambil dari Alkitab Pelajaran Penerapan Kehidupan Kronologis untuk membantu Anda menjelajahi pertanyaan-pertanyaan ini.

Apa itu Hukum Perjanjian Lama?

Hukum Perjanjian Lama ditemukan dalam Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Ini termasuk Sepuluh Perintah. Hal ini sering disebut dalam Kitab Suci sebagai “Hukum Musa” atau hanya “Hukum”.

APAKAH HUKUM PERJANJIAN LAMA MASIH BERLAKU?

Jika Yesus tidak datang untuk meniadakan hukum, apakah itu berarti semua hukum Perjanjian Lama masih berlaku bagi kita hari ini? Dalam Perjanjian Lama, hukum memiliki tiga dimensi: seremonial, sipil, dan moral.

ONE: Hukum Upacara

Hukum upacara yang secara khusus berhubungan dengan ibadat Israel (lihat Im 1:2-3, misalnya). Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan kepada Yesus Kristus; hukum-hukum ini, oleh karena itu, tidak lagi diperlukan setelah kematian dan kebangkitan Yesus. Meski hukum upacara tidak lagi mengikat kita, prinsip di baliknya—menyembah dan mencintai Tuhan yang kudus—masih berlaku. Orang Farisi sering menuduh Yesus melanggar hukum upacara.

DUA: Hukum Perdata

Hukum perdata diterapkan pada kehidupan sehari-hari di Israel (lihat Ul 24:10-11, misalnya). Karena masyarakat dan budaya modern sangat berbeda dari waktu dan latar itu, semua pedoman ini tidak dapat diikuti secara khusus. Tetapi prinsip di balik perintah itu tidak lekang oleh waktu dan harus memandu perilaku kita. Yesus menunjukkan prinsip-prinsip ini melalui teladan.

TIGA: Hukum Moral

Hukum moral (seperti Sepuluh Perintah) adalah perintah langsung dari Allah, dan itu membutuhkan ketaatan yang ketat (lihat Kel 20:13, misalnya). Hukum moral mengungkapkan sifat dan kehendak Tuhan, dan itu masih berlaku sampai sekarang. Yesus mematuhi hukum moral sepenuhnya.

TUJUAN UTAMA

Tuhan memberikan hukum-hukum-Nya untuk membantu orang-orang mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan pikiran mereka. Namun, sepanjang sejarah Israel, undang-undang ini sering salah dikutip dan diterapkan secara salah. Pada zaman Yesus, para pemimpin agama telah mengubah hukum menjadi sekumpulan aturan yang membingungkan. Ketika Yesus berbicara tentang cara baru untuk memahami hukum Allah, ia sebenarnya mencoba untuk membawa orang kembali ke tujuan awalnya. Yesus tidak berbicara menentang hukum itu sendiri tetapi menentang penyalahgunaan dan ekses yang telah dikenakan padanya (lihat Yohanes 1:17).

Kunjungi situs sponsor dari blog kami di : http://139.99.23.76/

MEMATUHI > MENJELASKAN

Beberapa dari antara orang banyak itu ahli dalam memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan, tetapi mereka sendiri melewatkan poin utama dari hukum-hukum Tuhan. Yesus menjelaskan bahwa menaati hukum Allah lebih penting daripada menjelaskannya. Jauh lebih mudah untuk mempelajari hukum-hukum Tuhan dan memberitahu orang lain untuk menaatinya daripada mempraktikkannya. Bagaimana menurut Anda sendiri dalam mentaati Tuhan?

PERUBAHAN HATI > TAAT

Orang-orang Farisi menuntut dan teliti dalam upaya mereka untuk mengikuti hukum mereka. Jadi bagaimana mungkin Yesus secara wajar memanggil kita kepada kebenaran yang lebih besar daripada kebenaran mereka? Kelemahan orang Farisi adalah bahwa mereka puas mematuhi hukum secara lahiriah tanpa membiarkan Tuhan mengubah hati (atau sikap) mereka. Mereka tampak saleh, tetapi mereka jauh dari Kerajaan Surga. Tuhan menilai hati kita serta perbuatan kita, karena di dalam hati itulah kesetiaan kita yang sebenarnya terletak.

Yesus mengatakan bahwa para pendengarnya membutuhkan jenis kebenaran yang berbeda sama sekali (karena kasih kepada Allah), bukan hanya versi ketaatan orang Farisi yang lebih intens (yang hanya merupakan kepatuhan hukum). Kebenaran kita harus

(1) berasal dari apa yang Tuhan lakukan di dalam kita, bukan dari apa yang dapat kita lakukan sendiri,

(2) berpusat pada Tuhan, tidak mementingkan diri sendiri,

(3) didasarkan pada penghormatan kepada Tuhan, bukan persetujuan dari manusia.

(4) melampaui menjaga hukum untuk hidup dengan prinsip-prinsip di balik hukum. Kita harus sama memperhatikan sikap kita yang tidak dilihat orang seperti halnya tindakan kita yang mereka lihat.

TERTARIK UNTUK BELAJAR LEBIH LANJUT?

Konten ini datang langsung dari Kronologis Life Application Study Bible! Dapatkan sumber daya ini hari ini untuk membaca seluruh Alkitab dalam urutan kronologis, memberi Anda pandangan baru tentang pelajaran Alkitab Anda. Plus, Anda akan menerima ribuan catatan seperti ini untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang Firman Tuhan.